Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad sebelum melakukan pertemuan dengan Presiden Prabowo Subianto di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, 4 Fe...
Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad sebelum melakukan pertemuan dengan Presiden Prabowo Subianto di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, 4 Februari 2025. Tempo/Imam Sukamto
JAKARTA- Ragowo Hediprasetyo Djojohadikusumo alias Didit Prabowo mengunjungi kediaman para mantan Presiden, salah satunya Presiden ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri pada Hari Raya Idul Fitri Senin 31 Maret 2025. Sejumlah pengamat menilai kunjungan Didit menjadi jembatan politik bagi ayahnya Prabowo Subianto untuk berkomunikasi dengan Megawati Soekarnoputri.
Rencana pertemuan Megawati dengan Prabowo terus disorot lantaran urung terjadi. Dua sekondan itu pisah jalan setelah berkongsi di pemilihan presiden 2009. Pada Pilpres 2024, Prabowo mengalahkan pasangan calon presiden dan wakil presiden yang diusung PDIP, partai Megawati.
"Kunjungan Mas Didit ke berbagai tokoh dalam rangka silaturahmi lebaran," kata Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, Ahad 6 April 2025.
Pada momen hari raya Idul Fitri, Senin lalu. Didit mengunjungi kediaman Megawati di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat. Ia ditemani Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani.
Namun, Didit tak berkenan menceritakan isi pertemuan tersebut. Muzani mengatakan, dalam persamuhan yang terjadi sekitar 2,5 jam itu, tidak ada bahasan politik.
"Hanya pembicaraan tentang lebaran," kata Muzani.
Tak hanya sowan kepada Megawati, Didit juga sowan kepada Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono dan Presiden ketujuh Joko Widodo.
Namun, dalam kunjungannya ke kediaman Jokowi di Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Solo itu Didit hemat bicara. Ia hanya mengucapkan "Selamat Idul Fitri" sebelum memasuki kediaman Jokowi.
Sufmi Dasco Ahmad mengatakan, dalam kunjungannya, Didit memang tak membawa pesan politik apa pun dari Ayahnya. Kunjungan yang dilakukan Didit adalah kunjungan yang bersifat silaturahmi belaka.
"Kedekatannya kekeluargaan, bukan kedekatan politik," kata Dasco.
Syahdan, Dasco mengatakan, kunjungan ke SBY dan Jokowi di Solo juga dilakukan atas dasar kekeluargaan dan silaturahmi.
"Saat ke Solo, Mas Didit itu sekalian nyekar. Jadi, tidak ada bahasan politik," ujar Wakil Ketua DPR itu.
Dihubungi terpisah, Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis Agung Baskoro menilai, kunjungan Didit ke kediaman mantan Presiden, terutama Megawati menandakan keseriusan Prabowo untjuk membangun komunikasi politik dengan Ketua Umum PDIP itu.
Apalagi, kata dia, sebelumnya Didit juga mengundang pada anak mantan Presiden ke acara ulang tahunnya, 22 Maret lalu.
"Didit membuat jembatan politik," kata Agung.
Direktur Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno mengatakan, Didit merupakan representasi Prabowo untuk berkomunikasi dengan elite politik. Pertemuannya dengan Megawati, bisa menjadi penjajakan awal pertemuan antara Megawati-Prabowo.
"Bisa dibilang, Didit adalah jembatan dari pertemuan Mega-Prabowo ke depan," ujar Adi.(TEMPO.CO)
.jpg)
